Pintu Bencana dan Cara Menghindarinya

Ada tulisan bahwa sumber fitnah para lelaki itu dari para istrinya, harta, anak dan tetangga. Silakan disimak tulisan berikut ini:


SY. UMAR BIN KHATTHAB ADALAH PINTU PENCEGAH FITNAH


Oleh: Luthfi Bashori


Di saat kekhalifahan dipegang oleh Sy. Umar bin Khatthab, Shahabat Hudzaifah RA mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebar fitnah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sy. Hudzaifah RA menceritakan bahwa Sy. Umar pernah bertanya kepadanya, “Siapakah di antara saudara-saudara yang hafal hadits Rasulullah SAW tentang fitnah (bencana) sebagaimana beliau sabdakan?”

“Aku” jawab Hudzaifah.

“Engkau sungguh pemberani,” komentar Sy.Umar “Katakanlah, bagaimana sabda beliau?”

Hudzaifah menyatakan, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Fitnah (bencana atau kekacauan) seorang laki-laki bersumber pada istrinya, pada hartanya, pada dirinya, pada anaknya, pada tetangganya. Semuanya tidak melakukan puasa, tidak shalat, tidak bersedekah (zakat), tidak mau menganjurkan yang ma’ruf dan tidak mencegah yang mungkar.”

“Bukan itu yang kumaksud,” sergah Sy. Umar “Tetapi huru-hara yang menggelora bagaikan gelombang lautan.”

“Engkau tidak terlibat dalam masalah itu , ya Amirul Mukminin. sebab antara engkau dengan bencana itu adalah batas suatu pintu yang terkunci rapat,” papar Hudzaifah.

“Apakah pintu itu dipecah atau dibuka orang?” tanya Sy. Umar lagi.

“Tidak dibuka, tetapi dipecahkan orang.”

“Jika begitu, pantaslah pintu itu tak dapat lagi di kunci untuk selama-lamanya,” komentar Sy. Umar.

Beberapa sahabat bertanya kepada Hudzaifah. “Tahukah Umar, pintu itu yang mana?”

“Ya, seperti yang diketahui Sy. Umar pada malam ini, lepas dari esok,” tegas Hudzaifah. (HR. Muslim).

Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa pintu yang dimaksud itu adalah pribadi Khalifah Umar itu sendiri.

Jadi Sy. Umar adalah pemimpin yang dijadikan lambang sebagai pintu yang terkunci rapat. Karena beliau dapat meredam atau melumpuhkan segala kekacauan yang terjadi di kalangan umat Islam, dengan menerapkan kepemimpinannya yang adil, berwibawa, dan cermat.

Jangankan dari kalangan manusia, bahkan dari kalangan setan-pun tidak ada yang berani berhadapan langsung dengan Sy. Umar bin Khatthab, karena hebatnya karamah yang diberikan oleh Allah kepada beliau.

Hadits di atas itu akhirnya terbukti setelah Sy. Umar wafat akibat dendam seorang pengkhianat yang menikamnya dari belakang, maka bencana pun datang silih berganti, ibarat gelombang lautan.

Di antaranya adalah terbunuhnya Khalifah Utsman bin Affan RA, yang meninggalkan luka mendalam di kalanagan umat Islam, hingga terjadi perselisihan politik untuk menentukan kepemimpinan berikutnya.

Kemudian terjadi fitnah terbunuhnya Sy. Ali bin Abi Thalib RA, serta timbulnya paham-paham sesat yang tidak mengikuti ajaran Rasulullah SAW serta keteladanan para shahabat, dan seterusnya (Sirah Nabawi 5:752).

Pintu Bencana dan Cara Menghindarinya Pintu Bencana dan Cara Menghindarinya Reviewed by Saida Waliya on 9:12:00 AM Rating: 5

No comments:

Ad Home

Powered by Blogger.