Cara Doa dan Sholat Hajat untuk Dilancarkan Rejeki

"Bertaubat dan Bersedekat Lebih Tajam dari Do'a"

Renungan Tentang Rezeki
Rezeki itu tidak hanya berupa harta dan makanan, rezeki Allah itu luas.
Bisa jadi rezeki itu berupa teman yang sholih.
Atau pikiran yang tenang dan rileks.
Atau tidur yang nyenyak.
Atau tempat bernaung yang membuatmu tidak terhina dan butuh pada orang lain.
Atau berupa pemandangan yang menyejukkan hati dan mengubah moodmu.
Atau berupa seseorang yang mencintaimu dan bersabar atas segala kesalahanmu.
Atau berupa kata-kata indah yang engkau baca.
Atau berupa kasih sayang ibu dan ayah.
Atau berupa pundak orang yang engkau cintai sebagai tempatmu menangis.
Atau berupa kesempatan duduk bersama saudara-saudari yang membuatmu bisa menghapus kegalauan.
Atau berupa rasa hormat dari orang-orang di sekelilingmu.
Atau berupa hadiah dari orang yang begitu berarti bagimu.
Atau berupa kemampuanmu untuk melayani diri sendiri.

Begitulah ..
Dalam setiap kondisi selalu ada rezeki Allah untuk kita.
*Ya Allah kurniakan kami ridho-Mu, sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pemberi rezeki.

📝 Catatan: _Belajarlah memaknai setiap pemberian Allah. Jangan lupa untuk selalu mengiringi karunia dengan syukur, karena dengan syukur, nikmat kan terjaga dan bertambah.

Banyak cara dan Upaya orang untuk dimudahkan atau dilancarkan mendapat rejeki.

1. Ada yang berdoa
2. Ada yang Sholat hajat untuk mendapatkan rejeki
3. Ada yang mengamalkan membaca Ayat 1000 Dinar, dan lain-lain cara.

Sebenarnya amalan itu tidak lah salah jika diamalkan dengan betul naitnya. Tetapi mengamalkan tanpa menyadari sepenuhnya Allah Maha Pemberi rejeki akan mendatangkan kekecewaan bila rejeki yang dia pahami itu tidak kunjung datang.


Ada baiknya memahami pengertian luas dari apa itu rejeki.

Fahami juga kemungkinan dan sebab-sebab yang menghalang rejeki itu datang, mengapa lambat tidak kunjung datang. Sebab, mungkin saja rejeki untuk kita itu sudah ada, tapi tidak turun sebab dosa-dosa dan kurang bersyukur atau tidak siap menerimanya. Baik dari segi moral ataupun material sehingga menyebabkan rejeki itu tidak datang.

Yang terbaik adalah,

1. Bertaubat dari segala apa jua kesalahan, lahir batin, dosa pribadi dosa berjamaah. Tidak mensholatkan mayat atau jenazah orang sekampung misalnya. itu bisa jadi jatuh dosa. Dosa tidak melaksanakan fardhu (Wajib) kifayah. 
2. Bersedekah. Kurang tepat bagi orang "kaya" yang sudah dianggap orang lain sebagai orang kaya, untuk menambah kekayaannya dia "hanya" melakukan ibadah sholat, zikir dan do'a. Padahal baginya mungkin Tuhan lebih suka dia menyedekahkan sebagian hartanya dengan berbagi. "Bersedekahlah, kamu tidak akan papa". Terutama kepada orang yang miskin papa, atau kaum dhuafa. Atau kepada para Muallafnya.
   
3. Baru Berdo'a, menengadahkan tangan. Bukan berarti tidak ridho dengan ujian. Juga bukan berarti layak menerima rejeki. Melainkan karena Berdo'a itu disuruh Tuhan, supaya kita merasa perlukan-Nya. Rasa lemah, rasa tidak mempu harungi kehidupan, bila tanpa nikmat pemberian Tuhan. Rasa harapkan rahmat-Nya. Semoga kelak dibangkitkan di akhirat, mendapat rahmat dan hidup di akhirat dengan selamat. 

 Itulah rejeki yang seharusnya dicari, bukan yang meu ditinggalkan di alam dunia fana ini. Justru itu dalam pandangan Islam, yang dianggap rejeki itu adalah yang dipergunakan sesuai kehendak Allah. di Jalan Allah. dengan keredhoan Allah. Bukan yang dibelanjakan ke dalam kehidupan dunia dan segala isinya.***